Friday, 7 April 2017

Jenis-jenis buah naga dan cara menanamnya

Buah naga merupakan tanaman yang tergolong mudah dalam penanamannya. Tidak membutuhkan teknik khusus agar bisa menanam buah naga ini. Pada umumya, tanaman buah naga yang sering ditanam adalah buah naga yang memiliki warna kulit merah dan pada bagian dagingnya berwarna putih dengan biji-biji halus berwarna hitam.

sumber gambar : alamtani.com

Buah naga berasal dari Mexiko yang memiliki rasa yang manis dan segar, sehingga disebarluaskan hingga kawasan Asia dan mampu tumbuh subur di seluruh kawasan Asia yang memiliki iklim tropis. Di Indonesia sendiri buah naga mulai populer baru pada tahun 2000. Dan semakin banyak penggemarnya hingga dibudidayakan oleh para petani buah hingga kini secara sporadis.

Ada beberapa jenis buah naga yang dapat dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomis, memiliki cita rasa manis dan kaya akan manfaat, yang antara lain adalah:

· Buah naga jenis Hylocereus undatus yang memiliki ciri kulit berwarna merah dengan

· Buah naga jenis Hylocereus polyrhisus yang memiliki ciri kulit berwarna merah dengan 

· Buah naga jenis Hylocereus costaricensis yang memiliki ciri kulit berwarna merah 

· Buah naga jenis Hylocereus megalanthus yang memiliki ciri kulit berwarna kuning 

Ada beberapa cara menanam buah naga yang bisa Anda lakukan dirumah. Jika Anda ingin menikmati buah naga secara gratis tanpa harus membelinya, maka Anda dapat menanam buah naga pada pot yang sekaligus dapat Anda jadikan sebagai hiasan di depan rumah. Caranya:

1. Menyiapkan Pot

Anda bisa menggunakan berbagai jenis pot dari bahan semen, plastic, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Tetapi menurut pengalaman, pot dari bahan tanah liat adalah yang paling ideal karena tanaman buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastic dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Ukuran pot yang digunakan semakin besar semakin baik, minimal berdiameter sekitar 40cm.

2. Menyiapkan Tiang Panjatan

Tanaman buah naga membutuhkan tiang panjatan untuk menopang supaya tidak roboh. Nantinya tiang ini akan dililit akar udara dan akan menopang beberapa cabang produksi yang berat yang tentu saja perlu dipilih dari bahan yang kuat tetapi juga perlu diperhatikan jangan sampai pot tidak bisa menahan beban berat tiang panjatan. Sebaiknya tiang panjatan dibuat dari besi beton berdiameter 8-10 cm, atau balok kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga yang bisa mencapai puluhan tahun. Tinggi tiang antara 150-200 cm disesuaikan dengan besar pot. 

3. Pengolahan tanah

Untuk media tanam, anda dapat membuat bedengan dengan mencampurkan pasir, tanah, pupuk kompos atau pupuk kandang dengan komposisi 1:1:1. Selanjutnya tambahkan dengan kapur atau dolomit kira-kira 300 gr untuk menambah kalsium pada tanah. Selanjutnya buat lubang dengan kedalaman 25 cm di seputar tiang penyangga. tutup lubang tanam dengan media tanam kemudian siram hingga tanah basah dan biarkan hingga mengering. Setelah 3 hari tambahkan pupuk TSp melingkari tiang panjat dan biarkan selama satu hari, dan lahan anda telah siap untuk ditanami.

4. Penanaman

Setelah bibit dan lahan siap, penanaman bibit mulai dapat dilakukan. Anda dapat menanam hingga 4 bibit tanaman untuk setiap tiang panjat dengan jarak 10 cm dari tiang panjat. Setelah penanaman selesai, selanjutnya ikat batang tanaman hingga seluruh bibit menempal pada tiang panjat.

5. Perawatan

Agar budidaya buah naga bisa cepat tumbuh dan berbuah, perawatan secara rutin harus dilakukan, yang antara lain adalah:

  --Penyerbukan

Penyerbukan tanaman dapat terjadi dengan dua cara yakni secara alami dan secara manual. Untuk mempercepat hasil pembuahan, penyerbukan manual memang dapat dilakukan, namun penyerbukan manual ini juga tidak dapat dilakukan secara asal. Penyerbukan manual dapat dilakukan ketika mahkota bunga telah mekar sempurna untuk memperoleh hasil buah yang sempurna. Anda dapat melakukan penyerbukan dengan mengoleskan serbuk sari pada putik menggunakan alat yang bersih dan kering secara hati-hati agar tangkai putik tidak patah. Penggunaan serbuk dari ini dapat dilakukan pada tangkai putik yang lain.

  --Pemupukan

Untuk proses pertumbuhan buah naga, unsur kalium sangat diperlukan. Untuk memenuhi kebutuhan kalium tanah, pemupukan memiliki peran yang sangat penting. Pemupukan dapat dilakukan pada awal pertumbuhan dengan menggunakan pupuk yang mengandung unsur nitrogen dan pada saat tanaman mulai berbunga dengan memberikan pupuk NPK dan ZK dengan komposisi 50 gr dan 20 gr untuk setiap lubang tanam. Selain itu pemupukan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang juga dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan komposisi 5-10 kg per lubang tanam atau disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Dan untuk memaksimalkan hasil buah anda dapat memberikan pupuk organik cair.

  --Penyiraman
Untuk mempercepat proses pertumbuhan tanaman, proses penyiraman dapat dilakukan secara rutin 3 kali sehari terutama pada musim kering. Penyiraman ini dapat dilakukan dengan sistem irigasi atau drainase parit. Dan untuk memaksimalkan hasil buah, penyiraman dapat dikurangi ketika tanaman mulai berbunga untuk menekan pertumbuhan tunas baru.

Demikianlah cara budidaya buah naga yang dapat anda lakukan agar cepat berbuah. Semoga informasi yang telah kami sampaikan dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan anda terkait budidaya buah naga.

No comments:
Write komentar